Logika Informatika Part 7

VALIDITAS ARGUMEN


 Pembuktian Argumen
Ingat! Argumen terdiri atas kumpulan premis dan satu kesimpulan.
Kesimpulan inilah yang akan diselidiki validitasnya, apakah sah secara logika atau tidak.
Suatu argumen disebut valid jika dan hanya jika argumen tersebut suatu tautologi.
Suatu argumen disebut inkonsisten jika dan hanya jika argumen tersebut suatu kontradiksi

Metode Pembuktian
Pembuktian secara langsung (direct proof)
Misalkan diberikan premis-premis P1,P2, ...,Pn dan suatu kesimpulan C, maka harus dapat ditunjukkan bahwa P1^P2^...^Pn à C adalah tautologi. Jika terbukti merupakan tautologi maka penarikan kesimpulan dari premis-premis tersebut valid.

Contoh
Pembuktian tak langsung (indirect proof) terbagi menjadi 2, yaitu :
1.Pembuktian dengan kontrapositif
Misalkan diberikan premis-premis P1,P2, ...,Pn dan suatu kesimpulan C, maka pembuktian dengan kontrapositif harus dapat ditunjukkan bahwa
~C à ~(P1^P2^...^Pn ) adalah tautologi. Jika terbukti merupakan tautologi maka penarikan kesimpulan dari premis-premis tersebut valid.
2. Pembuktian dengan kontradiksi
Misalkan diberikan premis-premis P1,P2, ...,Pn dan suatu kesimpulan C, maka pembuktian dengan kontradiksi harus dapat ditunjukkan bahwa
P1^P2^...^Pn^~Cà S adalah tautologi. Untuk menyelidiki validitas argumen dengan metode pembuktian langsung maupun pembuktian tak langsung membutuhkan teknik pembuktian tabel kebenaran, penyederhanaan (normalisasi) dan aturan inferensi.

Tabel Kebenaran
Merupakan alat klasik pada logika yang sangat berguna untuk menyelidiki validitas suatu argumen.
Misal, diberikan beberapa premis berikut :
P1 : Jika Anda mahasiswa MI maka anda pintar membuat program
P2 : Anda bukan mahasiswa MI
C : Anda tidak pintar membuat program
Apakah penarikan kesimpulan dari premis-premis di atas valid?

Pembuktian
Untuk memudahkan penalaran, premis-premis dan kesimpulan kita ubah ke dalam simbol logika, sehingga diperoleh :
P1 : p à q
P2 : ~p
C : ~q
Pembuktian secara langsung
Bentuk pembuktian langsung adalah P1^P2àC
Sehingga berlaku (pàq)^~pà~q. Langkah selanjutnya adalah membuat tabel kebenaran untuk ekspresi yang kita miliki. 

Contoh

Karena hasilnya bukan tautologi maka argumen tersebut tidak valid.

Pembuktian dengan kontrapositif
Bentuk pembuktian kontrapositif yaitu ~C à ~(P1^P2) sehingga berlaku ~(~q) à ~[(pàq)^~p]. Langkah selanjutnya buat tabel kebenaran untuk ekspresi tersebut 

Pembuktian dengan kontradiksi
Bentuk pembuktian dengan kontradiksi adalalah P1^P2^~CàS sehingga berlaku (pàq)^~p^~(~q)àS. Dapat disederhanakan (pàq)^~p^qàS.
Karena hasilnya bukan tautologi maka argumen tidak valid.

Teknik Penyederhanaan
Untuk teknik penyederhanaan kita membutuhkan hukum-hukum logika pada bab ekuivalensi logis.
Diberikan premis :
P1 : Jika anda mahasiswa MI maka anda pintar membuat program
P2 : Anda tidak pintar membuat program
C : Anda bukan mahasiswa MI
Apakah penarikan kesimpulan di atas valid? 

Pembuktian Langsung
Bentuk : P1^P2àC
Simbol logika :
P1 : pàq
P2 : ~q
C : ~p
Sehingga berlaku [(pàq)^~q]à~p

Contoh
[(pàq)^~q]à~p ≡ [(~p v q)^~q]à~p
      ≡ [(~p^~q)v(q^~q)]à~p
      ≡ [(~p^~q) v S]à~p
     ≡ (~p^~q)à~p
      ≡ ~(~p^~q) v ~p
      ≡ (p v q) v ~p
      ≡ (p v ~p) v q
      ≡ B v q ≡ B
Karena hasilnya tautologi maka argumen tsb valid

         Sekian postingan dari saya semoga dapat bermaanfaat bagi para pengunjung semua. Terimakasih.
         Materi di atas saya dapat dari materi mata kuliah Logika Informatika Politeknik Negeri Lampung semester 1. 



Related Posts:

1 Response to "Logika Informatika Part 7"